BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Lotus
Birth
membiarkan tali pusat yang melekat antara bayi dan plasenta, tanpa melakukan
pemotongan, pengkleman, dan lainnya. Lotus birth disini membiarkan tali pusat
terlepas dari bayi secara alami. Tali pusat dan plasenta merupakan satu unit dan
satu kesatuan yang membentuk bayi.
Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) menekankan pentingnya penyatuan atau penggabungan
pendekatan untuk asuhan ibu dan bayi, dan menyatakan dengan jelas (dalam
Panduan Praktis Asuhan Persalinan Normal:, Geneva, Swiss, 1997) “Penundaan Pengkleman
(atau tidak sama sekali diklem) adalah cara fisiologis dalam perawatan tali
pusat, dan pengkleman tali pusat secara dini merupakan intervensi yang masih
memerlukan pembuktian lebih lanjut.”
Lotus
Birth jarang dilakukan di rumah sakit tetapi umumnya dilakukan di klinik dan
rumah bersalin, sehingga proses bonding attachment antara ibu dan bayi dapat
dilakukan, hal ini tentunya bermanfaat bagi ibu dan bayi yang baru lahir .
1.2
Rumusan Masalah
1.
Apa Definisi Lotus Birth?
2.
Bagaimana Asal-usul Lotus
Birth?
3.
Bagaimana
Lotus Birth di
Bali?
4.
Mengapa Lotus Birth?
5.
Apa Langkah Dilakukan Lotus Birth?
6.
Apa Kontraindikasi Lotus Birth?
1.3
Tujuan
1.
Untuk
Mengetahui Definisi Lotus Birth.
2.
Untuk
Mengetahui Asal-usul Lotus
Birth.
3.
Untuk
Mengetahui Lotus Birth di Bali.
4.
Untuk Mengetahui Lotus Birth.
5.
Untuk
Mengetahui Bagaimana Langkah
Dilakukan Lotus Birth
6.
Untuk Mengetahui Kontraindikasi Lotus Birth.
7.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Definisi Lotus Birth
Lotus Birth, atau tali pusat yang tidak dipotong, adalah
praktek meninggalkan tali pusat yang tidak diklem dan lahir secara
utuh, daripada ikut menghalangi proses fisiologis normal dalam perubahan
Wharton's jelly yang menghasilkan pengkleman internal alami dalam 10-20 menit
pasca persalinan. Tali pusat kemudian Kering dan akhirnya lepas dari umbilicus.
Pelepasan tersebut umumnya terjadi 3-10 hari setelah lahir.
Sebuah
prosedur kelahiran dimana begitu bayi dilahirkan, tali pusat bayi dibiarkan
tersambung dengan plasenta atau ari-ari, sampai puput atau lepas sendiri
dari badan bayi. Tujuannya adalah membiarkan plasenta menunaikan ”tugas”
terakhirnya, yaitu membantu melepaskan tali pusat dari badan bayi.
Lotus Birth, sebagai bagian dari metoda gentle birth, merupakan gerakan back to nature yang hendak mengembalikan kearifan lama dalam hidup manusia. Ketika manusia menemukan berbagai perkakas, manusia ingin hidupnya lebih cepat, praktis, dan nyaman. Namun teknologi juga membawa dampak pada terganggunya harmoni kehidupan, termasuk pada bayi baru lahir. Ketika kita menghilangkan unsur-unsur kerepotan dan keribetan, maka secara tidak sadar kita telah kehilangan manfaat tersembunyi di balik suatu peristiwa alamiah. Ketika kita membiarkan tali pusat bayi digunting ketika bayi dilahirkan, maka kita mengakibatkan bayi kehilangan manfaat plasenta pada awal kehidupannya di dunia.
Lotus Birth, sebagai bagian dari metoda gentle birth, merupakan gerakan back to nature yang hendak mengembalikan kearifan lama dalam hidup manusia. Ketika manusia menemukan berbagai perkakas, manusia ingin hidupnya lebih cepat, praktis, dan nyaman. Namun teknologi juga membawa dampak pada terganggunya harmoni kehidupan, termasuk pada bayi baru lahir. Ketika kita menghilangkan unsur-unsur kerepotan dan keribetan, maka secara tidak sadar kita telah kehilangan manfaat tersembunyi di balik suatu peristiwa alamiah. Ketika kita membiarkan tali pusat bayi digunting ketika bayi dilahirkan, maka kita mengakibatkan bayi kehilangan manfaat plasenta pada awal kehidupannya di dunia.
2.2
Asal – usul
Amerika merupakan negara perintis Lotus Birth, hal
tersebut tercantum dalam catatan tertulis. Didalamnya disebutkan bahwa Lotus
Birth sebagai langkah pencegahan untuk melindungi bayi dari infeksi luka yang
terbuka.
Meskipun merupakan suatu fenomena alternatif yang baru, penundaan
pemotongan tali pusat, sudah ada dalam budaya Bali dan budaya orang
Aborigin.
Oleh karena itu, keputusan untuk dilakukannya Lotus Birth serta dampak fisiologis yang dapat terjadi karena Lotus Birth merupakan tanggungjawab dari klien yang telah memilih dan membaut keputusan tentang tindakan tersebut.
Oleh karena itu, keputusan untuk dilakukannya Lotus Birth serta dampak fisiologis yang dapat terjadi karena Lotus Birth merupakan tanggungjawab dari klien yang telah memilih dan membaut keputusan tentang tindakan tersebut.
Praktek Modern dari Lotus Birth menunjukkan bahwa
mamalia yang mempunyai 99% bahan genetik hampir sama dengan manusia,
yaitu simpanse pun membiarkan plasenta utuh, tidak merusak atau
memotongnya. Hal tersebut dikenal dengan fakta primatologists. Lotus Birth,
saat ini merupakan informed choice yang dilakukan minoritas dari
homebirth dan hospital birth hal tersebut dapat dilihat dari hasil
penelitian Sarah Buckley, MD dan Int'l Bidan Robin Lim. Untuk mengetahui lebih
lanjut mengenai Lotus Birth kita dapat melanjutkan pendidikan berlisensi
sertifikasi bidan dan perawat bidan atau jurnall penelitian
seperti dalam majalah kebidanan dan Midwifery Today and Mothering.
Sampai sekarang belum ada penelitian lebih lanjut
mengenai adanya kehilangan berat badan bayi dan penyakit kuning karena
tindakan Lotus Birth.
Referensi mengenai Lotus Birth ini terdapat dalam ajaran Budha, Hindu, serta Kristen dan Yahudi.
Referensi mengenai Lotus Birth ini terdapat dalam ajaran Budha, Hindu, serta Kristen dan Yahudi.
2.3
Lotus Birth di
Bali
Bali memiliki berbagai tradisi dan ritual mengenai proses
kelahiran. Setiap kelahiran membawa cerita yang baru dan berbeda untuk
dijadikan sebuah pelajaran. Setiap wanita menyanyikan lagu kelahiran sendiri
untuk bayinya. Ada banyak sukacita dan perayaan pada saat kelahiran.
Para peneliti kebidanan di Bali mempraktekkan
pendekatan hands-off yaitu praktek yang meminimalisir intervensi yang
dilakukan terhadap ibu hal tersebut memungkinkan seorang ibu untuk mampu
meyakinkan dirinya dengan didukung oleh suami atau anggota keluarganya, dengan
terus-menerus menentramkan hati bahwa ia mampu melahirkan bayinya dengan
tubuhnya yang sebenarnya telah dirancang untuk mampu melahirkan secara
alami.
Setiap anak Hindu lahir, orang-orang bali menyanyikan
mantra gayatri untuk menyambut kelahiran bayi ke dunia. Seperti halnya orang
muslim menyambut kelahiran bayi dengan pujian kepada Allah SWT.
Selain menyanyikan mantra gayatri, aspek kelahiran
yang indah dan menyentuh yang dilakukan orang Bali adalah Lotus Birth. Ini
adalah ketika tali pusat utuh setelah lahir dari satu jam sampai beberapa hari.
Bayi dan plasenta tetap satu unit sampai orang tua memutuskan untuk memotong
tali pusatnya. Tali pusat merupakan organ tubuh bayi, dan pemotongan secara
tiba-tiba dapat mengejutkan bayi secara fisik, dan emosi, oleh karena itu
dilakukan Lotus Birth.
Lotus Birth juga merupakan cara agar ibu dan bayi
untuk beristirahat bersama-sama, skin-to-skin kontak, menyusui dan
bonding attachment, sejak bayi bergerak. Salah satu cara yang kadang-kadang
dilakukan untuk memisahkan plasenta dari bayi adalah dengan cara pembakaran
tali pusat. Menurut kepercayaan orang Bali, pembakaran tali pusat menarik semua
energi daya hidup dari plasenta ke bayi, sehingga memungkinkan bayi untuk
merasa lengkap walaupun kehilangan organ penting. Selama proses pembakaran tali
pusat orang Bali tetap menyanyikan mantra gayatri sampai tali pusat habis
dibakar. Setelah lepas plasenta kemudian segera diambil oleh ayah untuk dikubur
di halaman rumah keluarga, sehingga anak akan selalu dapat menemukan cara atau
jalan ke rumah keluarga tersebut.
Penghormatan terhadap integritas pikiran, jasmani dan
rohani dari ibu dan bayi, adalah penting untuk perdamaian di bumi. Bila hal
tersebut dillakukan maka akan memperkuat kasih sayang yang sangat diperlukan
untuk manusia bertahan hidup.
2.4
Mengapa Lotus
Birth?
Setiap ibu
memiliki alasan sendiri. Berikut ini adalah beberapa alasan ibu untuk memilih
Lotus Birth:
1.
Tidak ada keinginan ibu untuk
memisahkan plasenta dari bayi dengan cara memotong tali pusat
2.
Supaya proses transisi bayi terjadi
secara lembut dan damai, yang memungkinkan penolong persalinan untuk memotong
tali pusat pada waktu yang tepat
3.
Merupakan suatu penghormatan terhadap
bayi dan plasenta.
4.100% menjamin bahwa bayi mendapatkan volume darah optimal dan spesifik yang diperlukan bagi bayi.
4.100% menjamin bahwa bayi mendapatkan volume darah optimal dan spesifik yang diperlukan bagi bayi.
4.
Mendorong ibu untuk menenangkan diri
pada minggu pertama postpartum sebagai masa pemulihan sehingga bayi mendapat
perhatian penuh.
5.
Mengurangi kematian bayi karena
pengunjung yang ingin bertemu bayi. Sebagian besar pengunjung akan lebih
memilih untuk menunggu hingga plasenta telah lepas.
6.
Alasan rohani atau emosional.
7.
Tradisi budaya yang harus dilakukan.
8.
Tidak khawatir tentang bagaimana
mengklem, memotong atau mengikat tali pusat.
9.
Kemungkinan menurunkan risiko infeksi
(Lotus Birth memastikan sistem tertutup antara plasenta, tali pusat, dan bayi
sehingga tidak ada luka terbuka)
10.
Kemungkinan menurunkan waktu
penyembuhan luka pada perut (adanya luka membutuhkan waktu untuk
penyembuhan.sedangkan jika tidak ada luka, waktu penyembuhan akan minimal)
11.
Hanya karena tali pusat telah berhenti
berdenyut tidak berarti tali pusat menjadi tidak berguna lagi. Ada yang
masih mengalir ke dalam darah bayi. Setelah mencapai volume darah optimal pada
bayi, sisa dari jaringan akan menutup secara aktif. Penutupan semua jaringan
TIDAK terjadi ketika tali pusat tampak berhenti berdenyut. Tali pusat dapat
terus berdenyut sekitar 2 hingga 3 jam.
Beberapa manfaat dilakukannya Lotus
Birth diantaranya :
a.
Tali pusat dibiarkan terus berdenyut
sehingga memungkinkan terjadinya perpanjangan aliran darah ibu ke janin.
b.
Oksigen vital yang melalui tali pusat
dapat sampai ke bayi sebelum bayi benar-benar dapat mulai bernafas sendiri.
c.
Lotus Birth juga memungkinkan bayi
cepat untuk menangis segera setelah lahir.
d.
Bayi tetap berada dekat ibu setelah
kelahiran sehingga memungkinkan terjadinya waktu yang lebih lama untuk bounding
attachment.
e.
Dr Sarah Buckley mengatakan :"bayi
akan menerima tambahan 50-100ml darah yang dikenal sebagai transfusi placenta.
Darah transfuse ini mengandung zat besi, sel darah merah, keeping darah dan
bahan gizi lain, yang akan bermanfaat bagi bayi sampai tahun pertama."
Hilangnya 30 mL
darah ke bayi baru lahir adalah setara dengan hilangnya 600 mL darah untuk
orang dewasa. Asuhan persalinan umum dengan pemotongan tali pusat sebelum
berhenti berdenyut memungkinkan bayi baru lahir kehilangan 60 mL darah,
yang setara dengan 1200mL darah orang dewasa.
Waktu penyembuhan pusar apabila
dilakukan pemtongan tali pusat dengan tidak dapat terlihat dalam table sebagai
berikut :
No.
|
Waktu Tali pusat terpotong
|
Waktu penyembuhan
pusar yang diperlukan
|
1.
|
Segera
|
9,56 hari
|
2.
|
Ketika berhenti berdenyut
|
7,16 hari
|
3.
|
Nanti
|
3,75 hari
|
2.5
Langkah
dilakukannya Lotus Birth
Beberapa hal yang dilakukan dalam Lotus
Birth diantaranya :
1.
Bila bayi lahir, biarkan tali pusat
utuh. Jika tali pusat berada sekitar leher bayi, cukup angkat tali tersebut.
2.
Tunggu lahirnya plasenta secara alami.
3.
Ketika plasenta lahir, tempatkan pada
mangkuk di dekat ibu.
4.
Tunggu transfusi penuh darah dari pusat
ke bayi sebelum menangani plasenta.
5.
Hati-hati dalam mencuci plasenta yaitu
dengan menggunakan air hangat dan tepuk-tepuk sampai kering.
6.
Tempatkan plasenta di tempat yang
kering.
7.
Letakkan plasenta pada bahan yang
menyerap seperti sebuah popok atau kain kemudian letakkan dalam tas plasenta. Permukaan plasenta akan berubah
setiap hari bahkan lebih cepat jika sering terjadi rembesan. Alternatif
lain untuk mempercepat pengeringan plasenta yaitu dengan menaburkan garam pada
bagian plasenta.
8.
Gendong bayi dan beri makan sesuai kebutuhannya.
9.
Pakaikan bayi menggunakan pakaian yang longgar.
10.
bayi dapat dimandikan seperti biasa, biarkan plasenta
bersamanya.
11.
Meminimalisir pergerakan bayi.
2.6
Kontraindikasi Lotus Birth
Lotus
Birth tidak dapat dilakukan jika tali pusat bayi pendek, bayi asfiksia
berat, hasil tes`APGAR bayi sangat rendah dan pada kasus retensio
plasenta atau plasenta tidak kunjung lepas dari dinding rahim. Tetap
dapat ditempuh pada bayi prematur, pada bayi yang dilahirkan secara caesar dan
sesudah prosedur pengambilan darah tali pusat untuk disimpan di bank darah tali
pusat
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Lotus Birth, atau tali pusat yang
tidak dipotong, adalah praktek meninggalkan tali pusat yang tidak diklem
dan lahir secara utuh, daripada ikut menghalangi proses fisiologis
normal dalam perubahan Wharton's jelly yang menghasilkan pengkleman internal
alami dalam 10-20 menit pasca persalinan. Tali pusat kemudian Kering dan
akhirnya lepas dari umbilicus. Pelepasan tersebut umumnya terjadi 3-10 hari
setelah lahir. Amerika merupakan negara perintis Lotus Birth, hal
tersebut tercantum dalam catatan tertulis. Bali memiliki
berbagai tradisi dan ritual mengenai proses kelahiran. Setiap kelahiran membawa
cerita yang baru dan berbeda untuk dijadikan sebuah pelajaran. Setiap
wanita menyanyikan lagu kelahiran sendiri untuk bayinya. Ada banyak sukacita
dan perayaan pada saat kelahiran. Tidak ada keinginan ibu untuk
memisahkan plasenta dari bayi dengan cara memotong tali pusat. Langkah dilakukannya Lotus Birth Bila bayi
lahir, biarkan tali pusat utuh. Jika tali pusat berada sekitar leher bayi,
cukup angkat tali tersebut.
3.2
Kritik Dan Saran
DAFTAR
PUSTAKA