Sabtu, 22 Juni 2013

pneumotorax



BAB I
PENDAHULUAN
1.1     Latar belakang
Kelompok kami mengambil pokok bahasan tetang pneumothorax ini selain untuk memenuhi tugas ,  juga karena pneumothorax banyak terjadi di masyarakat dan masyarakat belum tahu apa saja penyebab terjadinya pneumothorax. Padahal penyebab pneumothorax disebabkan juga oleh gaya hidup masyarakat yang tidak sehat seperti merokok. Oleh karena itu kami membahas tentang pneumothorak ini supaya mahasiswa Stikes Bhakti Mulia khususnya dan masyarakat psada umumnya tahu tentang penyakit pneumothorax.

1.2     Rumusan masalah
2.      Apa yang dimaksud pneumothorax ?
3.      Apa saja penyebab pneumothorax ?
4.      Apa saja jenis-jenis pneumothorax ?
5.      Bagaimana diagnose dari Pneumothorax ?
6.      Bagaimana pencegahan pneumothorax ?
7.      Data apa yang perlu dilengkapi oleh perawat ?
8.      Bagaimana WOC dari pneumothorax ?

1.3     Tujuan
2.      Untuk mengetahui apa pengertian pneumothorax
3.      Untuk mengetahui penyebab pneumothorax
4.      Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis pneumothorak
5.      Utuk mengetahui apa diagnose dari pneumothorax
6.      Untuk mengetahui pencegahan pneumothorax
7.      Untuk mengetahui data-data apa saja yang perlu dilengkapi oleh perawat
8.      Untuk mengetahui bagaimana alur penyakit dari pneumothorax



1.       
BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Pengertian
Kolaps paru-paru / pneumothoraks (Pneumothorax) adalah penimbunan udara atau gas di dalam rongga pleura.
Kolaps paru-paru / pneumothoraks (Pneumothorax) adalah penimbunan udara atau
gas di dalam rongga pleura yang dapat mengakibatkan tekanan udara meningkat dan menurunnya kapasitas vital paru-paru sehingga akan menyebabkan kegagalan pernafasan.  
           Rongga pleura adalah rongga yang terletak diantara selaput yang melapisi paru-paru dan rongga dada.
Rongga pleura

2.2  Penyebab Pneumothorax
Penyebab atau gejalannya sangat bervariasi, tergantung kepada jumlah  udara yang  masuk ke dalam rongga pleura dan luasnya paru-paru  yang mengalami kolaps (mengempis).
Gejalanya bisa berupa:
Nyeri dada tajam yang timbul secara tiba-tiba, dan semakin nyeri jika penderita menarik nafas dalam  atau terbatuk
Gejala yang mungkin timbul dalam  keadaan istirahat atau tidur diantaranya :
-  Sesak nafas
-  Dada terasa sempit
-  Mudah lelah
-  Denyut jantung yang cepat
-  Warna kulit menjadi kebiruan akibat kekurangan oksigen.
Gejala lainnya yang mungkin ditemukan:
-  Hidung tampak kemerahan
-  Cemas, stres, tegang
-  Tekanan darah rendah (hipotensi).

2.3   Jenis-Jenis Pneumothorax
Terdapat beberapa jenis pneumotoraks yang dikelompokkan berdasarkan penyebabnya:
  1. Pneumotoraks spontan
    Terjadi tanpa penyebab yang jelas.
    Pneumotoraks spontan primer terjadi jika pada penderita tidak ditemukan penyakit paru-paru. Pneumotoraks ini diduga disebabkan oleh pecahnya kantung kecil berisi udara di dalam paru-paru yang disebut bleb atau bulla. Penyakit ini paling sering menyerang pria berpostur tinggi-kurus, usia 20-40 tahun. Faktor predisposisinya adalah merokok sigaret dan riwayat keluarga dengan penyakit yang sama.
    Pneumotoraks spontan sekunder merupakan komplikasi dari penyakit paru-paru (misalnya penyakit paru obstruktif menahun, asma, fibrosis kistik, tuberkulosis, batuk rejan).
  2. Pneumotoraks traumatik
    Terjadi akibat cedera traumatik pada dada. Traumanya bisa bersifat menembus (luka tusuk, peluru) atau tumpul (benturan pada kecelakaan kendaraan bermotor).
    Pneumotoraks juga bisa merupakan komplikasi dari tindakan medis tertentu (misalnya torakosentesis).
  3. Pneumotoraks karena tekanan
    Terjadi jika paru-paru mendapatkan tekanan berlebihan sehingga paru-paru mengalami kolaps.
    Tekanan yang berlebihan juga bisa menghalangi pemompaan darah oleh jantung secara efektif sehingga terjadi syok.


2.4  Pencegahan Pneumothorax
         Tujuan pengobatan adalah mengeluarkan udara dari rongga pleura, sehingga paru-paru bisa kembali mengembang.
Pada pneumotoraks yang kecil biasanya tidak perlu dilakukan pengobatan, karena tidak menyebabkan masalah pernafasan yang serius dan dalam beberapa hari udara akan diserap.

Penyerapan total dari pneumotoraks yang besar memerlukan waktu sekitar 2-4 minggu.
Jika pneumotoraksnya sangat besar sehingga menggangu pernafasan, maka dilakukan pemasangan sebuah selang kecil pada sela iga yang memungkinkan pengeluaran udara dari rongga pleura. Selang dipasang selama beberapa hari agar paru-paru bisa kembali mengembang. Untuk menjamin perawatan selang tersebut, sebaiknya penderita dirawat di rumah sakit.

Untuk mencegah serangan ulang, mungkin perlu dilakukan pembedahan.
Hampir 50% penderita mengalami kekambuhan, tetapi jika pengobatannya berhasil, maka tidak akan terjadi komplikasi jangka panjang.

Pada orang dengan resiko tinggi (misalnya penyelam dan pilot pesawat terbang), setelah mengalami serangan pneumotoraks yang pertama, dianjurkan untuk menjalani pembedahan.
Pada penderita yang pneumotoraksnya tidak sembuh atau terjadi 2 kali pada sisi yang sama, dilakukan pembedahan untuk menghilangkan penyebabnya.

Pembedahan sangat berbahaya jika dilakukan pada penderita pneumotoraks spontan dengan komplikasi atau penderita pneumotoraks berulang. Oleh karena itu seringkali dilakukan penutupan rongga pleura dengan memasukkan doxycycline melalui selang yang digunakan untuk mengalirkan udara keluar.

Untuk mencegah kematian pada pneumotoraks karena tekanan, dilakukan pengeluaran udara sesegera mungkin dengan menggunakan alat suntik besar yang dimasukkan melalui dada dan pemasangan selang untuk mengalirkan udara.

2.5   Data yang perlu dilengkapi oleh perawat
Pemeriksaan fisik dengan bantuan stetoskop menunjukkan adanya penurunan suara pernafasan pada sisi yang terkena.
Trakea (saluran udara besar yang melewati bagian depan leher) bisa terdorong ke salah satu sisi karena terjadinya pengempisan paru-paru.

Pemeriksaan yang biasa dilakukan:
1.      Rontgen dada (untuk menunjukkan adanya udara diluar paru-paru)
2.      Gas darah arteri

2.6  Askep Pneumothorak
Diagnosa
NO
DIAGNOSA
TGL MUNCUL
TGL TERATASI
1


2

3

4
Gangguan oksigenasi b/d  koleps paru  d/d  gangguan perfusi jaringan
Jalan nafas tidak efektif  b/d  penumpukan secret d/d  batuk
 Nyeri  b/d  kolaps paru d/d sesak nafas
Gangguan pemenuhan nutrisi b/d intake tidak adekuat  d/d  mual muntah







Intervensi

NO
DX
TUJUAN &KRITERIA HASIL
INTERVENSI
RASIONAL
1







2






3.







4.



Tujuan : setelah dilakukan tindakan 3x24 jam gangguan oksigenasi klie dpt diatasi
kriteria hasil :
·         Ekspresi wajah rileks
·         Dapat bernafas dengan nyaman
·         Klien dapat tidur nyenyak


Tujuan : setelah dilakukan tindakan 3x24 jam j jalan nafas dapat kembali lancer
kriteria hasil :
·         Klien tidak lagi mengalami batuk
·         Pernafasan lancer
·         Ekspresi Klien rileks



Tujuan : setelah dilakukan tindakan perawatan  selama 2x24 jam  rasa nyeri dapat teratasi
kriteria hasil :
·         Klien merasa lebih nyaman
·         Ekspresi wajah rileks
·         Kolaborasi tim medis


Tujuan : setelah dilakukan tindakan 3x24jam kebutuhan nutrisi klien dapat teratasi
kriteria hasil :
·         Kebutuhan nutrisi klien cukup
·         Wajah tampak segar
·         Keadaan umum baik
1.      Beri terapi oksigen sesuai kebutuhan
2.      Kaji respon klien terhadap pola pernafasan
3.      Posisikan klien senyaman mungkin
4.      Observasi TTV



1.      Bersiahkann jalan nafas
2.      Beri terapi oksigen sesuai kebutuhan
3.      Kolaborasi dg tim medis
4.      Observasi TTV



1.      Lakukan menejemen nyeri (distraksi, relaksasi)
2.      Posisikan klien senyaman mungkin
3.      Berikan kompres hangat pada area nyeri
4.      Observasi TTV



1.      Beri asupan nutrisi yang cukup
2.      Anjurkan klien agar tidak banyak beraktivitas
3.      Kolaborasi dg tim gizi
1.      Memberikan rasa nyaman ke klien
2.      menyesuaikan tindakan keperawatan terhadap klien
3.      posisi yang tepat memper cepat penyembuhan
4.      oksigenasi yang terganggu dapat mempengaruhi TTV

1.      untuk memberikan rasa nyaman kpda klien
2.      oksigen yang cukup dapat memperbaiki KU klien
3.      untuk mendapatkan terapi yang tepat untuk kesembuhan klien
4.      memantau tanda-tanda vital klien

1.      distraksi, relaksasi dapat mengurangi rasa nyeri
2.      posisi yang tepet membantu penyembuhan klien
3.      kompres hangat dapat mengurangi nyeri
4.      nyeri dapat mempengaruhi TTV

1.      agar kebutuhan nutrisi klien dapat tercukupi
2.      aktivitas banyak memakan kalori
3.      untuk mengetahui jumlah kebutuhan nutrisi klien dengan tepat


a.      Woc peneumothorax
WOC
 trauma, virus, bakteri, DLL
               
mekanisme pertahanan tubuh                                                                                Infeksi

leukosit meningkat                                                                                     Saluran pernafasana
suhu badan meningkat
   gg termo regulasi

              Bronkus                                                                                                                                              paru paru

Mekanisme pertahanan tubuh                                                                                                                  rongga pleura

Penumpukan secret                    masuk ke sal pencernaan                       malaise             penumpukan udara pd rongga pleura


 
                Batuk,                            anoreksia, mual, muntah                   aktivitas tetganggu                                 kolaps paru

Bersihan jalan nafas tdk  efe        intake tidak adekuat                   gg. Mobilitas fisik        suplai o2 ke jaringan terganggu
 

                      gg. pemenuhan kebut nutrisi                                            gg,pemenuhan kebutuhan o2/oksigenasi
                                                                                                                                                                                                                                                                                                               gg. Perfusi jaringan



gg. istirahat tidur                                                          nyeri                                                                       gg, psikologis (cemas)
                                                         
        gg,rasa nyaman (nyeri)



BAB III
PENUTUP

3.1  KESIMPULAN

      Pneumothorax adalah penumpukan dari udara yang bebas dalam dada diluar paru yang menyebabkan paru untuk mengempis.
Penyebab atau gejalannya sangat bervariasi, tergantung kepada jumlah  udara yang  masuk ke dalam rongga pleura dan luasnya paru-paru  yang mengalami kolaps (mengempis). Terdapat beberapa jenis pneumotoraks diantaranya pneumothorax spontan, traumatic dan tekanan.
Pemeriksaan yang biasa dilakukan:
·         Rontgen dada (untuk menunjukkan adanya udara diluar paru-paru)
·         Gas darah arteri
Pada orang dengan resiko tinggi (misalnya penyelam dan pilot pesawat terbang), setelah mengalami serangan pneumotoraks yang pertama, dianjurkan untuk menjalani pembedahan.
Pada penderita yang pneumotoraksnya tidak sembuh atau terjadi 2 kali pada sisi yang sama, dilakukan pembedahan untuk menghilangkan penyebabnya.

3.2  SARAN
Kami menyarankan kepada semua perawat di seluruh Indonesia tau apa yang dimaksud dengan pneumothorax dan bagaimana cara penangananya terhadap pasien.



DAFTAR PUSTAKA

·         http://www.medicastore.com
·         http://www.Totalkesehatananda.com/index.html
·         http://medicastore.com/penyakit/148/Kolaps_Paru-Paru_Pneumothorax.html
·         http://en.wikipedia.org/wiki/Pneumothoraxa
·         http://www.merck.com/mmpe/sec05/ch060/ch060g.html